Lomba lari tampak janggal tanpa adanya “pacer”. Kehadiran pacer bukan cuman menjadi pemandu laju lari para peserta. Kehadirannya justru lebih dari itu, pacer bagaikan penyambung napas pelari rekreasional yang sudah kewalahan dihajar rute lomba.
Pada Green Force Run 2025, barisan pacer berasal dari Strive. Semua kategori kecuali Family Run ada pacer-nya. Pada kategori Half Marathon ada sembilan pacer yang terbagi menjadi tiga kecepatan.
Pun demikian pada kategori 10K dan 5K. Semuanya berisi sembilan pemandu dan masing-masing tiga di antaranya berada di tiga kecepatan laju lari.
Tugas utama pacer memang memandu pelari untuk finis di waktu-waktu tertentu. Hal ini menuntun pacer sebisa mungkin berlari dengan kecepatan stabil. Sederhananya pacer memudahkan pelari menentukan ritme lajunya agar finis sesuai target waktu.
Wajah Nouval Abdi Satya, salah satu pacer Half Marathon GFR 2025 begitu sumringah ketika berhasil menamatkan rute GFR 2025. Rute yang tahun ini punya semangat untuk memperkenalkan Surabaya lebih dalam.
Baca juga: "Kijang-kijang Kenya" Panen Juara di Green Force Run 2025
Ada alasan di balik mengapa ia bisa tersenyum lepas. Selain karena berhasil menyelesaikan tugasnya dengan lancar. Ternyata menjadi pacer merupakan pengalaman pertamanya.
“Suatu kebanggaan Virgin Half Marathon saya langsung dikasih tugas menjadi pacer,” ungkapnya.
Nouval Abdi juga memberi kredit ke dua teman pacer rombongannya di Half Marathon Sub 2:15 (Half Marathon ditempuh dengan waktu 2 jam 15 menit).
“Terima kasih buat pacermate aku, Ridwansyah sama Novika Ginanto sudah seru-seruan bareng selama 21 kilometer di Surabaya. Dan menjalankan tugas dengan baik, suatu kehormatan bisa bareng sama mereka,” sambungnya.
Ungkapan pacer sebagai penyambung napas pelari juga diamini oleh Jacky Pattipeiluhu, pacer Half Marathon GFR 2025.
Jacky Pattipeiluhu (kiri) berhasil melaksanakan tugasnya menjadi penyambung napas pelari di GFR 2025
“Sebenarnya ya sama-sama berjuang sampai finis. Tapi kan biasanya pelari ini waktu mendekati garis finis itu mereka sudah hilang tenaganya. Nah, itu tugas kita sebagai pacer buat cheering kalau sedikit lagi nih finis dan sesuai sama target mereka,” ceritanya.
Baca juga: Apresiasi dan Saran untuk Green Force Run 2025
Lantas bagaimana dengan sudut pandang seorang pacer ketika kehabisan tenaga? Ilham Khoirullah, pacer GFR 2025 kategori 10K, punya jawabannya.
Menurutnya semangat dan atmosfer para pelari yang lain menjadi salah satu pemompa semangatnya ketika bertugas menjadi pacer.
“Setiap langkah terasa makin bersemangat dengan sorakan dukungan teman-teman cheering dan antusiasme ribuan pelari,” terangnya.
Ilham juga punya kesan tersendiri di event lari GFR 2025. Kesan yang menurutnya berbeda dengan event-event yang lain.
“Finish line bukan cuman soal catatan waktu. Tapi juga kenikmatan kulineran di GFR. Langsung sikat lontong balap dan tahu campur gratis. Energi langsung balik lagi deh,” cetusnya.
Terima kasih teman-teman pacer, sudah menjadi penyambung napas pelari di Green Force Run 2025. Sampai jumpa lagi tahun depan!