Dejan Tumbas dan Gali Freitas meramaikan acara Fan Sign di sela-sela RPC GFR 2025.

Tanda Tangan Tumbas-Freitas, Hadiah Spesial untuk Putra Tercinta

Hari terakhir pengambilan race pack Green Force Run (GFR) 2025 semakin menjadi daya tarik peserta karena kehadiran dua punggawa Persebaya Surabaya, Dejan Tumbas dan Gali Freitas. Keduanya berkunjung ke Gelora Pancasila untuk menyapa peserta GFR 2025 sekaligus melakukan Fan Sign kepada para fan Persebaya Surabaya pada Sabtu, 5 Juli 2025. 

Kehadiran Tumbas dan Freitas tak hanya semakin meramaikan suasana RPC, tapi memberi kesan mendalam bagi sebagian orang. Lukmanul Hakim, yang seorang Bonek sengaja mengajak putranya, Nurhakim Dzanuar, dalam acara Fan Sign kali ini. Pria 34 tahun ini mengaku ingin memberikan pengalaman berkesan kepada putranya dengan bertemu pemain idolanya. Apalagi Nurhakim rela menyisihkan uang jajannya berbulan-bulan untuk membeli jersey asli Persebaya Surabaya. 

Baca Juga: Rombongan dari Gresik dan Blitar Juara Kid Dash di RPC Green Force Run 2025

"Kebetulan anak saya lahir sudah Bonek, seperti saya. Anak saya untuk beli jersey ori-nya ini nabung sekitar 2-3 bulan, gak mau jajan jadi ini sebagai reward tersendiri buat dia," ungkapnya. 

Dzanuar mendapatkan hadiah dari sang Ayah dengan bertemu langsung dengan bintang Persebaya Surabaya. 

Lukman mengaku senang karena dia juga berkesempatan bertemu langsung dengan bintang Persebaya tersebut. Ia dan anaknya mengaku akan menyimpan kaos bertanda tangan bintang Persebaya tersebut sebagai kenang-kenangan yang terus diingat. 

"Ya happy. Momen langka bisa langsung interaksi dengan pemain Persebaya. Dan tentu harapan kita Persebaya bisa juara."

Di sisi lain, wajah sumringah juga tercermin dari Ajeng Ramadhani. Bonita ini datang mengambil race pack GFR 2025 sekaligus mengikuti acara Fan Sign dengan Tumbas dan Freitas. 

"Happy banget sih. Seru banget," ucap Ajeng. 

Perempuan 25 tahun ini mengaku menyukai Persebaya Surabaya sejak SMA. Meski pengalaman pertamanya menyaksikan langsung laga Bajul Ijo, julukan Persebaya, cukup membuat kapok. Namun, tak selang lama ia merasa ketagihan untuk menyaksikan langsung Persebaya di Stadion. 

Keseruan acara Fan Sign di sela-sela pengambilan Race Pack GFR 2025. 

"Dari SD sudah dikenalkan Ayah, tapi belum boleh sama Ibu. Pas sudah besar diajak kakak ipar nonton, tapi waktu itu langsung lawan (Persib) Bandung. Dan itu kapok karena pulang sampai rumah jam 2 pagi. Tapi setelahnya seru bikin semangat," kata Ajeng. 

Baca Juga: RPC GFR 2025 Diwarnai Coaching Clinic, Diikuti Ratusan Pesepak Bola Muda

Baik Lukman dan Ajeng, keduanya juga akan menjadi peserta GFR 2025. Bagi Lukman, GFR 2025 sudah jadi event ketiganya. Sedangkan, Ajeng jadi debutan dan menjajal kategori 5 K. 

GFR 2025 merupakan edisi keempat dan akan digelar pada Minggu, 6 Juli 2025. Lebih dari 5 ribu peserta terlibat dalam event ini. Yang lebih istimewa lagi, tahun ini rute 21K yang ada di GFR telah terverifikasi oleh PASI dan sesuai dengan standar World Athletics. Hal itulah yang membuat kategori 21K di GFR sudah layak menyandang gelar sebagai half marathon. (*)