Surabaya bukan hanya terkenal dengan kekayaan budayanya saja. Surabaya juga terkenal dengan oleh-oleh yang khas dan juga autentik.
Nah, jika sedang berkunjung ke Surabaya maka kurang lengkap kalau tidak mampir ke pusat oleh-olehnya yang khas dan autentik. Jajanan khas Kota Surabaya juga tak kalah menarik untuk dijadikan oleh-oleh.
Pada Minggu, 6 Juli 2025 Surabaya kedatangan ribuan pelari yang terjun di Green Force Run 2025, event lari terbesar di Surabaya.
Baca juga: 5 Kuliner Wajib Dicoba Pelari yang Awayday ke Surabaya ikut Green Force Run 2025
Sekitar 45 persen pesertanya berasal dari luar Surabaya. Hal ini membuat pusat oleh-oleh khas di Surabaya bakal laris manis. Berikut adalah lima pusat oleh-oleh yang wajib dikunjungi di Surabaya.
Pasar Atom
Salah satu spot paling diburu di Pasar Atom (Foto: detik)
Tak ada catatan pasti kapan pasar legendaris ini berdiri. Namun, Pasar Atom sudah mulai beroperasi sejak zaman kolonial. Tujuan awalnya memang menjadi tempat untuk perdagangan informal saja. Sampai pada tahun 1970-an, Pasar Atom mulai ditata dan dikelola lebih baik.
Pasar ini bahkan menjadi salah satu pusat oleh-oleh autentik yang ada di Surabaya. Ada begitu banyak ragam oleh-oleh. Mulai dari makanan berat, jajanan khas Surabaya, sampai oleh-oleh lucu khas Surabaya.
Desain bangunannya pun terbilang unik dengan model tangga melayang yang menjadi model desain pertama yang ada di Surabaya.
Pusat Oleh-oleh Bu Rudy
Pusat oleh-oleh Bu Rudy menjadi destinasi wajib yang harus dikunjungi wisatawan (Foto: Kemenparekraf)
Siapa sih yang gak kenal dengan Pusat Oleh-oleh Bu Rudy ini. Bu Rudy sudah pasti menjadi destinasi wajib wisatawan untuk mencari oleh-oleh.
Sambal Bu Rudy menjadi paling banyak dicari. Cita rasa kuliner Surabaya yang khas dengan sambalnya yang bukan hanya pedas, melainkan gurih menjadi salah satu oleh-oleh yang wajib dibawa pulang.
Pasar Genteng
Kawasan Pasar Genteng menjadi kawasan pusat oleh-oleh khas Surabaya (Foto: Pinhome)
Kawasan Genteng bukan hanya dikenal sebagai kawasan pemerintahan Kota Surabaya saja. Melainkan juga menjadi pusat oleh-oleh yang ada di Surabaya.
Salah satunya adalah Pasar Genteng yang juga menjadi pusat beragam oleh-oleh di Surabaya. Lokasinya dekat dengan Jalan Tunjungan.
Toko-tokonya juga banyak yang menjual oleh-oleh khas Surabaya mulai dari Almond Crispy, Bandeng Asap, Lapis Kukus, sampai kuliner pedas-pedas.
Toko Bhek
Toko Bhek menjadi salah satu pusat oleh-oleh terlengkap di Surabaya (Foto: Detik)
Masih di sekitaran kawasan Genteng, ada satu toko oleh-oleh terkenal, namanya Toko Bhek yang terletak di Jala Genteng Besar nomor 75, Kota Surabaya.
Toko ini buka pertama kali pada tahun 1933. Sudah buka sejak zaman kolonial, tak heran jika toko ini menjadi destinasi wisatawan untuk berburu oleh-oleh.
Paling dicari adalah kerupuk udang dan mlinjo. Dua jajanan tersebut menjadi favorit oleh-oleh pembeli yang datang ke sana.
Toko Sudi Mampir
(Toko Sudi Mampir wajib kalian kunjungi buat mencari oleh-oleh nih)
Toko Sudi Mampir menjadi salah satu pelopor pusat oleh-oleh di Surabaya. Toko ini menyediakan berbagai pilihan oleh-oleh khas Surabaya.
Berdiri sejak tahun 1970-an, toko ini punya salah satu keunikan. Yaitu menyediakan minuman kemasan oleh pengunjung yang datang ke sana. Lokasi Toko Oleh-oleh Sudi mampir terletak di Jalan Genteng nomor 72, Surabaya.
Oh iya, hampir seluruh pusat oleh-oleh yang disebutkan tadi berada di sekitaran rute Green Force Run 2025, event lari terbesar di Surabaya.
Baca juga: Habis Lari Gas Kulineran! Ini 5 Kuliner Surabaya yang Wajib Dicoba
Pada GFR 2025 peserta bukan hanya diajak untuk berlari mengelilingi rute yang ada. Melainkan juga diajak menikmati kekayaan budaya dan kuliner khas Surabaya.
Selain pulang membawa medali, peserta juga bisa berkunjung membeli oleh-oleh yang bisa dibawa pulang ke rumah.
Oh iya, Green Force Run 2025 juga mengajak seluruh elemen suporter tanah air untuk ikut menjadi peserta. Budaya berolahraga ini yang sedang ditanamkan oleh pendukung Persebaya, Bonek.
Ini bakal menjadi momen bahwa Surabaya kota yang ramah, termasuk bagi para suporter di seluruh penjuru Tanah Air. Buktinya ada empat peserta yang berasal dari Bandung dan 26 pelari asal Malang yang ikutan di GFR 2025. Sampai ketemu tanggal 6 Juli yo, Rek!