Tio Wenny (tengah) mengangkat trofi juaranya di Green Force Run 2025

Usia Hanyalah Angka Bagi Tio Wenny, Juara 10K Kategori Women 40 and Up

Coba-coba berhadiah. Ajang Green Force Run 2025 menjadi tempat Tio Wenny, salah satu pelari GFR 2025 kategori 10K.

Menariknya, ia termasuk dalam barisan debutan di GFR 2025. Yap, ini pertama kalinya Tio Wenny merasakan keseruan berlari menjelajah Surabaya.

“Tertarik ikut itu soalnya tahun lalu saya ngelihat kok ada peluang. Jadinya coba-coba aja ikut siapa tahu bisa,” ungkapnya.

Benar saja, Tio Wenny masuk dalam barisan lima besar finisher kategori 10K Female! Ia berhasil finis di Tugu Pahlawan dengan catatan waktu 53 menit 02 detik. Ini termasuk catatan waktu terbaik pribadinya.

Baca juga: Rio Dwi Anggara, Jadi Juara Half Marathon Buah Latihan Rutin 25K Sehari

“Bisa dibilang ini itu personal best ya. Soalnya sebelumnya itu PB juga tapi jaraknya gak sejauh GFR 2025 ini,” ujarnya.

Tio Wenny terpaut tujuh menit dari peringkat ketiga, Aniz Fauzi yang menorehkan catatan waktu 46 menit 40 detik.

Menariknya, Tio memang sengaja ikut GFR 2025 untuk membidik juara. Hasilnya? Ia menjadi yang tercepat di kategori 10K Women 40 and Up! Bahkan menjadi pelari kategori Women 40 and Up yang sukses finis di bawah satu jam.

“Saya itu sudah lari dari 2017. Cuman gara-gara nganter anak renang terus saya mengisi waktu luang nungguin dia dengan belajar lari di KONI,” ceritanya.

Meski usianya yang sudah menginjak 50 tahun, Tio Wenny tak kalah cepat dengan pelari-pelari muda lainnya.

Ambisinya untuk juara pun sungguh terlihat, “Prinsip saya, saya ikut race itu melihat peluang. Kalau gak ada peluang ya saya gak mau ikut. Mending buat long run saja,” cetusnya.

Agar bisa mencapai catatan waktu di bawah 1 jam, Tio Wenny berbagi resep yang tak mudah. Ia bahkan punya jadwal latihan rutin, seminggu harus berlari lima kali di usia yang tak lagi muda.

Baca juga: Lefko Budianovi: Pelari Rekreasional yang Tembus Podium Perdananya di GFR 2025

“Latihannya seminggu lima kali. Harus ada interval sama latihan tempo. Banyak yang lebih mudah tapi tetap gak mau kalah. Komitmen sama diri sendiri itu kuncinya,” kata Tio Wenny.

Tio Wenny adalah contoh mudah bahwa GFR 2025 bukan hanya sekadar menikmati rute saja. Pada sektor persaingan untuk merebut juara juga mulai terasa sejak penyelenggaraan beberapa tahun terakhir.

Tahun ini rute 21K yang ada di GFR telah terverifikasi oleh PASI dan sesuai dengan standar World Athletics. Hal itulah yang membuat kategori 21K di GFR sudah layak menyandang gelar sebagai Half Marathon.(*)