Salah satu peserta Green Force Run 2024 yang mengalami sedikit cedera selepas finish

Kenali Cedera Shin Splints yang Selalu Menghantui Para Pelari

Hampir seluruh pelari pernah merasakan sakit ketika sedang berlari atau mempersiapkan diri untuk ikut event lari. Cedera ini datang bukan hanya ke pelari-pelari profesional saja. Melainkan juga pelari-pelari rekreasional hingga mereka yang baru saja memulai berlari.

Cedera dalam berlari ada macam-macam. Ada yang sampai membutuhkan waktu sebulan untuk pemulihan hingga lebih dari itu.

Biasanya pula mereka yang cedera itu karena overuse. Sejatinya fenomena ini sudah menjadi resiko ketika kalian memulai untuk berlari. Otot, tendon, dan ligamen secara alami bakal ada cedera akibat aktivitas itu. Istirahat pada jeda program latihan jelas menjadi hal penting. 

Nah, salah satu cedera yang biasa hinggap di pelari ini adalah Shin Splints. Dalam penelitian, sekitar 20 persen cedera para pelari ini karena Shin Splints. Ini adalah istilah umum untuk rasa sakit di bagian tulang kering. Shin Splints ini menyebabkan rasa sakit dibagian depan tulang kering. Rasa sakit ini berasal dari area tendon yang terhubung dengan tulang.

Berlari dengan jarak lebih dari 10 kilometer menyebabkan adanya gesekan yang berulang pada tempat mengumpulnya jaringan tersebut. Menyebabkan peradangan dan rasa nyeri pada Shin Splints.

Baca juga: Ada Banyak Kegiatan Seru di Race Pack Collection Green Force Run 2025!

Hal ini tentu berbeda dengan cedera Runner’s Knee. Cedera ini biasanya terasa di sekitar lutut. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya overuse pada tubuh. Kaki dipaksa untuk terus berlari sedangkan sudah mencapai batasnya.

Shin Splints juga berbeda dengan Achilles Tendonitis. Achilles menghubungkan antara otot betis dan tumit. Tendon ini yang membantu kaki kalian untuk bergerak maju atau mundur dalam berlari.

Nah, masalahnya cedera ini juga bisa berpotensi diderita oleh para pelari. Kok bisa? Semakin tinggi intensitas berlari kita maka peluang untuk terkena Achilles Tendonitis juga semakin naik. Biasanya rasa sakit itu terasa di antara area tumit ketika selesai berlari. Maka dari itu penting untuk melakukan penguatan dan pemanasan ketika hendak memulai lari.

Baca juga: Catat Tanggalnya! Berikut Info Pengambilan Race Pack Collection GFR 2025

"Recovery itu juga penting dan masuk dari rencana kalian memulai berlatih. Latihan lari makin padat, jaraknya makin panjang. Jangan lupa soal pemulihan. Recovery itu bukan cuman tidur atau stretching. Dukungan nutrisi juga masuk di recovery," ungkap dr. Pratama Wicaksana Wijaya, dokter spesialis kedokteran olahraga.

Green Force Run 2025 semakin dekat. Jaga kondisi tubuh agar bisa finish strong di Tugu Pahlawan, Rek!

Pada GFR 2025 peserta bukan hanya diajak untuk berlari mengelilingi rute yang ada. Melainkan juga diajak menikmati kekayaan budaya dan kuliner khas Surabaya.

Selain pulang membawa medali, peserta juga bisa berkunjung membeli oleh-oleh yang bisa dibawa pulang ke rumah.

Baca juga: Para Juara GFR 2024 Kembali Terjun di Green Force Run 2025

Oh iya, Green Force Run 2025 juga mengajak seluruh elemen suporter tanah air untuk ikut menjadi peserta. Budaya berolahraga ini yang sedang ditanamkan oleh pendukung Persebaya, Bonek.

Seluruh informasi soal GFR 2025 bisa kalian lihat juga di Instagram @greenforcerun, Rek!