Bicara soal kulineran, Surabaya menjadi surganya makanan-makanan enak. Mulai dari yang pedas-pedas sampai yang berkuah ada di Surabaya. Hal ini yang membuat Surabaya menjadi destinasi kulineran bagi para wisatawan.
Belum lagi harganya yang masih terbilang ramah di kantong, membuat kuliner-kuliner di Surabaya wajib dicoba setidaknya sekali untuk seumur hidup.
Nah, pada Juli 2025, Surabaya kedatangan banyak pelari-pelari yang hendak mengikuti Green Force Run 2025, event lari terbesar yang ada di Surabaya. Hampir 49 persen peserta GFR 2025 berasal dari luar kota Surabaya. Peserta yang berasal dari luar kota Surabaya sudah pasti siap "awayday" ke Surabaya.
Lho kok bisa "awayday" kan lagi gak nonton bola? Green Force Run 2025 membawa semangat baru. Mengajak suporter-suporter tanah air bukan hanya berlari menjaga pola hidup sehat saja. melainkan juga mengajak untuk merayakan pertemuan dan membangun persaudaraan di luar sepak bola.
Segudang persiapan agar bisa finis tepat waktu jelas telah dilakukan oleh pelari-pelari yang "awayday" ke Green Force Run 2025. Tapi, persiapan untuk kulineran jangan sampai terlewat.
Baca juga: Habis Lari Gas Kulineran! Ini 3 Kuliner Surabaya yang Wajib Dicoba
Selain menikmati suasana berlari di Surabaya, para pelari tersebut jelas ingin menjajal kuliner-kuliner autentik yang ada di Kota Pahlawan. Berikut adalah lima kuliner khas yang wajib dicoba setelah berlari di Green Force Run 2025!
Rawon Pak Pangat
(foto: Sam_Kuliner)
Rawon merupakan kuliner yang khas di Jawa Timur, khususnya di Surabaya. Rawon dan Surabaya menjadi dua hal yang tak bisa dipisahkan. Ada begitu banyak Nasi Rawon yang autentik di Surabaya. Paling enak jelas Rawon Pak Pangat yang pusatnya terletak di area Pasar Wonkromo, DTC Wonokromo.
Nah tapi buat kamu yang mau mencoba Rawon Pak Pangat ada beberapa cabangnya. Salah satunya di Jalan Ketintang Baru Selatan, I/15, Wonokromo. Rawon Pak Pangat ini sudah ada sejak tahun 1950. Di sana kamu bisa mencoba berbagai bentuk olahan Rawon.
Rawon empal, krengsengan rawon, sampai rawon campur dengan berbagai lauk. Porsinya sudah pasti banyak. Harga satu porsinya pun masih terbilang ramai di kantong, Rp 35.000. Makan rawon cocoknya waktu pagi kalau gak siang-siang!
Rujak Cingur Achmad Jais
(Foto: pergikuliner)
Belum lengkap kalau ke Surabaya tidak mencoba kuliner bernama rujak cingur. Hidangan khas Jawa Timur, terutama Surabaya ini terbuat dari irisan cingur (hidung sapi) yang direbus dan dicampur dengan buah-buahan, lontong, tahu, bumbu petis yang knhas, dan sayur. Rasa rujak cingur ini begitu autentik. Perpaduan antara manis, asam, gurih, dan pedas.
Nah, salah satu rujak cingur yang wajib kalian coba adalah Rujak Cingur Achmad Jais yang ada di Jalan Achmad Jais nomor 40, Peneleh, Kecamatang Genteng, Surabaya. Rujak Cingur Achmad Jais menjadi andalan banyak wisatawan yang ingin mencoba cita rasa yang khas. Tempatnya pun tak jauh dari tengah kota. Bahkan terbilang dekat dengan rute Green Force Run 2025. Oh iya, Rujak Cingur Achmad Jais buka mulai pukul 12.00 WIB.
Tahu Campur H. ABD. Mahfud
(Foto: pergikuliner)
Selain rujak cingur, Tahu Campur juga menjadi salah satu kuliner khas Surabaya. Apalagi tahu campur punya banyak kandungan gizi karena terdiri dari banyak sayur dan sumber protein pada setiap porsinya.
Pada satu porsi tahu campur terdapat sayuran, irisan tahu goreng, perkedel ubi, daging, tauge, mie kuning, petis, dan kuah kaldu daging yang lezat. Semua bahan-bahan dipotong lalu disiram kuah yang terbuat dari bumbu-bumbu yang sudah dicampur dengan petis.
Terus tahu campur yang enak dan wajib dicoba waktu ke Surabaya apa? Tahu Campur H. ABD. Mahfud Asli Kalasan jadi salah satu tempat yang wajib kalian kunjungi.
Nasi Pecel Bambu Runcing
(Foto: Wisata App)
Bu Wuri menjadi salah satu warung makan nasi pecel autentik di Surabaya. Warung ini sudah buka sejak tahun 1997, Nasi Pecel Bambu Runcing ini tetap eksis hingga kini. Cita rasa yang khas dan keunikan bumbu menjadi salah satu faktor mengapa Nasi Pecel Bambu Runcing Bu Wuri bisa eksis.
Apalagi lokasinya yang di pusat kota dan bahkan dilewati oleh para pelari Green Force Run 2025. Seperti namanya, Nasi Pecel Bambu Runcing Bu Wury terletak tepat di sebelah kiri monumen Bambu Runcing yang berada di Jalan Embong Ploso nomor 1, Genteng, Surabaya. Ciamik pol.
Rumah Makan Sop Konro Perak
(Foto: pergikuliner)
Terakhir ada Rumah Makan Sop Konro Perak. Ini jadi salah satu rumah makan legendaris khas Sulawesi Selatan yang ada di Surabaya. Rumah Makan Sop Konro Perak ini sudah buka sejak 1996.
Ada begitu banyak makanan khas asal Sulawesi Selatan yang disajikan, paling enka jelas sop konro. Porsinya besar dan ada hidangan lain yang tak kalah enak. Lokasinya ada di Jalan Perak Timur Nomor 564 Blok A-6, Perak Utara. Oh iya, Rumah Makan Sop Konro Perak ini buka dari pagi sampai sore aja. Cocok banget ini buat jadi destinasi kulineran.
Oh iya, Green Force Run 2025 juga mengajak seluruh elemen suporter tanah air untuk ikut menjadi peserta. Budaya berolahraga ini yang sedang ditanamkan oleh pendukung Persebaya, Bonek.
Ini bakal menjadi momen bahwa Surabaya kota yang ramah, termasuk bagi para suporter di seluruh penjuru Tanah Air. Buktinya ada empat peserta yang berasal dari Bandung dan 26 pelari asal Malang yang ikutan di GFR 2025. Sampai ketemu tanggal 6 Juli yo, Rek!